Bimbingan Teknis Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Kritis dan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
Bimbingan Teknis Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Kritis dan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kebumen melalui Tim Kerja Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis PJB Kritis dan SHK pada hari Selasa, 11 Februari 2025 di Hotel Trio Azana Style Kebumen yang dihadiri oleh seluruh Bidan Koordinator dan Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Kebumen. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang skrining Bayi Baru Lahir yang meliputi Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK), Skrining Hiperlasia Adrenal Kongenital (S-HAK), Skrining Glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD) dan meningkatkan keterampilan petugas dalam pengambilan sampel. Skrining Bayi Baru Lahir merupakan prosedur penapisan untuk memilah bayi yang kemungkinan menderita Hipotiroid Kongenital (HK), Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK) atau Defisiensi-6-Phosphate Dehydrogenase (G6PD) serta bayi yang tidak menderita HK, HAK atau G6PD. Dalam kegiatan tersebut diisi oleh Ibu Tri Subaeti, S.ST, M.KM Ketua Tim Kerja Kesga dan Gizi Masyarakat Dinkes PPKB Kebumen dengan materi Evaluasi Pelaksanaan Skrining Bayi Baru Lahir Tahun 2024. Dari jumlah total pemeriksaan SHK 15.177 ditemui hasil SHK (+) sebanyak 3, total pemeriksaan PJB 13.019 ditemui hasil PJB (+) sebanyak 19 dan total pemeriksaan G6PD 152. Narasumber disampaikan oleh dr. Ester Tri Rahayu, Sp.PK Dokter Spesialis Patologi Klinik RSUD Dr. Soedirman tentang pengendalian mutu laboratorium meliputi tahapan pra analitik, analitik dan pasca analitik. Kesalahan yang terjadi pada tahap pra analitik adalah yang terbesar, yaitu mencapai 60%-70%. Hal ini dapat disebabkan dari spesimen yang diterima laboratorium tidak memenuhi syarat yang ditentukan. Tahap Pra Analitik merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan sebelum sampel dianalisis. Tahap Pra Analitik dilakukan untuk menilai kualitas sampel yang akan diperiksa. Tahap ini meliputi Persiapan pasien, pemberian identitas spesimen, pengambilan spesimen, pengolahan spesimen, penyimpanan spesimen, pengiriman spesimen ke laboratorium. Analitik adalah tahap pengerjaan pengujian sampel sehingga diperoleh hasil pemeriksaan. Pasca analitik merupakan tahap akhir pemeriksaan yang dikeluarkan untuk meyakinkan bahwa hasil pemeriksaan yang dikeluarkan benar-benar valid atau benar. Prosedur Pengambilan Spesimen SHK, S-HAK dan S-G6PD : Cuci tangan dan pakailah sarung tangan, hangatkan tumit bayi yang akan ditusuk dengan cara genggam dan pijat lembut bagian tumit, peganglah kaki bayi dengan tangan kiri dan lancet dengan tangan yang dominan (kanan pada kebanyakan orang atau kiri bila kidal) dan posisikan lebih rendah dari kepala bayi, genggam seluruh telapak bayi dengan tangan kiri sisakan bagian tumit yang akan ditusuk, sedikit menggenggam dengan agak keras akan mengalirkan darah ke arah tumit yang terletak lebih rendah.