SURVEY DARAH JARI (SDJ) SEBAGAI DETEKSI DINI FILARIASIS
SURVEY DARAH JARI (SDJ) SEBAGAI DETEKSI DINI FILARIASIS
Dinas Kesehatan PPKB Kabupaten Kebumen bekerjasama dengan BBTKLPP Yogyakarta melaksanakan Survey Darah Jari (SDJ) di Desa Tegalsari Adimulyo dan Desa Karangpule Sruweng pada 25 Januari 2023 pukul 22.00 WIB.
Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut hasil investigasi kasus dugaan Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) yang sebelumnya sudah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan PPKB Kabupaten Kebumen bersama dengan Puskesmas pada lima hari sebelumnya. Survey Darah Jari bertujuan sebagai deteksi dini Filariasis sebagai bentuk kewaspadaan dini dan respon agar kasus tidak tidak semakin meluas.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan forkompimcam, puskesmas setempat dan kader kesehatan. Selain SDJ, dilakukan juga sosialisasi tentang kewaspadaan dini dan respon Filariasis. Survey Darah Jari yang selanjutnya disebut SDJ dilakuan di Balai Desa Tegalsari dengan sasaran 25 orang termasuk kasus suspek Filariasis dan salah seorang rumah warga di Desa Karangpule dengan sasaran 20 orang.
Sasaran Survey Darah Jari adalah kontak erat dari suspek kasus Filariasis yang berdomisili sekitar 200 meter dari rumah kasus berdasarkan jarak terbang nyamuk sebagai vector Filariasis. Hasil pemeriksaan SDJ dapat diketahui paling cepat satu minggu sejak pengambilan darah.
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening. Penyakit ini dapat merusak sistem limfe, menimbulkan pembengkakan pada tangan, kaki, glandula mammae dan scrotum. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk dan bagi penderita yang tidak segera diobati maka dapat menimbulkan cacat menetap (pembesaran kaki), lengan, alat kelamin, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Filariasis dapat ditegakkan secara klinis, yaitu bila seseorang tersangka filariasis ditemukan tanda-tanda dan gejala akut dengan pemeriksaan darah jari yg dilakukan mulai malam hari.