PREES RELEASE MENANGGAPI BERITA KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI KECAMATAN SEMPOR
PREES RELEASE MENANGGAPI BERITA KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI KECAMATAN SEMPOR
Menanggapi berita online kebumen expres.com pada tanggal 8/01/2020 mengenai kasus Chikungunya yang menyerang warga Desa Jatinegara dan Desa Beji Kecamatan Sempor. Pada tanggal yang sama programmer penyakit menular yang berasal dari hewan dari seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) beserta tim Kejaian Luar Biasa (KLB) Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen telah berkoordinasi dengan puskesmas serta rumah sakit setempat dan sekitarnya untuk melakukan langkah awal apabila kasus chikungunya tersebut semakin meluas. Tindak lanjut dari penanganan kasus Chikungunya yang dilaksanakan pada tanggal 8/01/2020 dilanjutkan kembali pada hari Jum’at tgl 10/01/2020 tim KLB Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen beserta petugas puskesmas turun ke lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan terhadap terduga kasus chikungunya yang di beritakan di harian online kebumen express.com, dari penanganan di lokasi terduga dan setelah dilakukan pengecekan darah pada pasien dengan cara pengambilan sempel darah pasien yang terduga mengunakan Rapid Diagnostic Test (RDT) Chikungunya menyatakan bahwa terduga tidak terjangkit Chikungunya. Selain pengecekan darah tersebut dilakukan pula pengecekan lingkungan di sekitar. Chikungunya sendiri merupakan virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus dimana Penularan virus terjadi bila orang lain digigit oleh nyamuk pembawa virus tadi kemudian nyamuk tersebut menularkan virus melalui gigitan terhadap orang lain. Orang yang terjangkit demam Chikungunya pada umumnya memliki gejala klinis berupa demam mendadak, menggigil, muka kemerahan, mual, muntah, nyeri punggung, nyeri kepala, dan timbul bintik-bintik kemerahan terutama di daerah badan. Nyeri sendi terutama sendi siku, lutut, pergelangan kaki dan sendi-sendi kecil di pergelangan tangan dan kaki berlangsung beberapa hari sampai satu minggu. Apabila masyarakat merasakan gejala klinis tersebut, diharapkan masyarakat segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat, sehingga dapat tertangani dengan cepat dan tepat. Dari kejadian tersebut dihimbau untuk para warga agar ikut berperan aktif dalam mencegah penularan penyakit chikungunya maupun Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mana penularannya melalui nyamuk dengan cara melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus secara berkelanjutan. Program PSN yakni Menguras, Menutup dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat perkembangan nyamuk tersebut. Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk dan lain sebagainya.
---- Berita Terkait ----