PERTEMUAN RUTIN TRIWULAN PROGRAM TBC DALAM RANGKA VALIDASI DATA

PERTEMUAN RUTIN TRIWULAN PROGRAM TBC DALAM RANGKA VALIDASI DATA
KEBUMEN - Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Dinas Kesehatan melalukan validasi data program penanggulangan Tubercullosis (TBC) pada hari Selasa (14/01/2020) bertempat di Meotel by Dafam Hotel, Kebumen. Kegiatan ini diikuti oleh pranata laboratorium dari 35 puskesmas, 1 KP3, dan 11 rumah sakit di Kabupaten Kebumen. Kegiatan yang bersumber dana dari dana APBD 2 Kabupaten Kebumen tahun anggaran 2020 ini diselenggarakan dengan metode pemaparan materi tentang analisis situasi TBC di Kabupaten Kebumen dan desk-data secara langsung untuk proses validasi data dengan pengelola program TBC di Dinas Kesehatan
Tujuan utama dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat terkait kegiatan program TBC tahun 2019 sebagai bahan evaluasi kinerja program dan data temuan kasus TBC , serta perencanaan kegiatan program TBC di waktu yang akan datang
Jumlah kasus TBC di tahun 2019 mencapai 2.469 kasus yang terdiri dari kasus BTA positif sebanyak 911 kasus, kasus rontgen positif sebanyak 1.154 kasus, kasus TBC ekstra paru sebanyak 199 kasus, kasus TBC anak sebanyak 192 kasus, dan kasus kambuh sebanyak 31 kasus. Apabila dibandingkan dengan target yang sudah disesuaikan dengan beban TBC Jawa Tengah untuk Kabupaten Kebumen menghasilkan pencapaian target Case Detection Rate (CDR) sebesar 93% dan Case Notification Rate (CNR) sebesar 180 kasus per 100.000 penduduk. Namun dalam pencapaian target suspek, Kabupaten Kebumen baru mencapai angka penemuan sebesar 9.979 kasus dari angka yang sudah diproyeksikan sebesar 12.334 kasus pada tahun 2019. Kiat peningkatan jumlah suspek masih menjadi tugas rumah bagi Dinas Kesehatan Kebumen beserta dengan seluruh elemen yang terkait dimulai dari tingkat desa hingga tingkat kabupaten.
Kepala Dinas Kabupaten Kebumen, dr. H. A. Dwi Budi Satrio, M.Kes, dalam kesempatannya membuka acara tersebut mengungkapkan bahwa kunci dari eliminasi TBC yang dicanangkan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2028 yaitu terdiri dari tiga elemen penting.
“Kita sebagai tenaga kesehatan tidak bisa bekerja sendiri karena masalah kesehatan adalah masalah khalayak banyak, apalagi penyakit TBC. Elemen pertama yang penting adalah mari kita gandeng kecamatan, Pak Camat atau Pak Lurah. Yang kedua yaitu dokter-dokter praktik swasta. Serta yang tidak kalah pentingnya adalah pasien itu sendiri,” ungkapnya.
Menurut dr. H. A. Dwi Budi Satrio, M.Kes, apabila seluruh elemen tersebut saling bahu membahu ikut berkontribusi terhadap program penanggulangan TBC, harapan untuk eliminasi TBC di tahun 2028 bukan menjadi hal yang sulit terlaksana.