SURVEILANS FAKTOR RESIKO LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN KEBUMEN
SURVEILANS FAKTOR RESIKO LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN KEBUMEN
SURVEILANS FAKTOR RESIKO LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN KEBUMEN
Dinas Kesehatan PPKB Kabupaten Kebumen dengan fasilitasi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Surveilans faktor resiko Leptospirosis. Kegiatan ini akan berlangsung di dua lokasi yakni Desa Indrosari Kecamatan Buluspesantren dan Desa Jlegiwinangun Kecamatan Kutowinangun.
Lokasi pertama Desa Indrosari Kecamatan Buluspesantren dilaksanakan pada tanggal 20 dan 21 Juli 2023.
Mengawali kegiatan tersebut, Kamis (20/07/23) dilaksanakan sosialisasi mengenai Surveilans Tikus. Acara diawali dengan sambutan selamat datang oleh Kepala Desa Indrosari Chosin A.Ma, dilanjutkan sambutan oleh Subkoordinator Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kebumen Winarti, S.KM., M.P.A.
Hadir sebagai Narusumber yaitu Y. Didik Setiwan, S.si., M.Sc. dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta.
Acara ini dihadiri oleh Kader Desa Indrosari, Petugas Puskesmas Buluspesantren I dan Puskesmas Kutowinangun, anggota Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan, serta Petugas Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda Kebumen).
Kegiatan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner, inspeksi sanitasi dan pemasangan trap pada 50 KK terpilih. Trap ini dipasang sebanyak 150 trap di dalam rumah, luar rumah dan lingkungan sekitar.
Hari kedua kegiatan, yakni Jumat (21/07/2023) dilanjutkan dengan pengambilan sampel air dan tanah, di lingkungan dan sawah sekitar, serta pengampilan trap.
Pada saat pengambilan trap, didapatkan 21 ekor tikus terdiri dari dua jenis tikus yang tertangkap adalah Rattus Tanezumi (tikus rumah) sejumlah 20 ekor dan Rattus Argentiventer (tikus sawah) sejumlah 1 ekor.
Kegiatan dilanjutkan dengan proses pengambilan sampel darah, kutu, dan ginjal tikus yang tertangkap untuk selanjutkan sampel dikirim ke laboratorium dan akan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui keberadaan bakteri leptospira.