Survei Identifikasi Tikus dan Mencit untuk tindak lanjut Kasus Leptopirosis
Survei Identifikasi Tikus dan Mencit untuk tindak lanjut Kasus Leptopirosis
Kebumen, 31 Maret 2021 Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen bekerjasama dengan Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga dan Puskesmas Gombong 1, Melaksanakan survei dan identifikasi tikus dan hewan pengerat. Kegiatan ini dilaksanakan selam dua hari yaitu tanggal 30 Maret 2021 dan tanggal 31 Maret 2021.
Kegiatan tersebut meliputi
1. PROSESING DAN IDENTIFIKASI TIKUS
2. Persiapan Alat Dan Bahan
3. perangkap Tikus (Dipasang 100 titik)
4. Pembiusan
5. Pengambilan darah
6. Pengambilan ektoparasit
7. Pengukuran
8. Dokumentasi
9. Pembedahan
Pengenalan kehidupan tikus pada umumnya ditujukan untuk kebutuhan pengendalian populasi, gangguan dibidang pertanian, kesehatan, dan rumah tangga telah menarik perhatian petugas pertanian, kesehatan, para ilmuwan biologi, kesehatan masyarakat, kimia dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih mendalam kehidupan tikus demi keberhasilan pengendalian, maka mempelajari aspek biologinya, terutama morfologi, taksonomi dan ekologi merupakan hal yang harus dilakukan.
Di dalam proses mempelajari biologi tikus, mengamati, menangkap, mengawetkan dan mengumpulkan spesimen merupakan kegiatan utama. Bagi petugas kesehatan di daerah rawan penyakit tular rodensia, keberhasilan penangkapan dan identifikasi tikus secara benar akan menghasilkan keputusan tepat dalam menentukan tikus tersangka penular penyakit dan pengendaliannya. Beberapa penyakit zoonosis di Indonesia sangat berhubungan dengan jenis tikus dan ektoparasitnya seperti penyakit pes tikus Rattus exulans untuk habitat luar rumah dengan vektornya (pinjal) Stivalius cognatus dan tikus rumah Rattus tanezumi vektornya Xenopsylla cheopis.
Pengambilan organ dalam sangat berhubungan dengan jenis penelitian, dilakukan untuk mengetahui status plasenta pada tikus betina, mengukur testis pada tikus jantan, koleksi endoparasit, mengambil urine untuk pemeriksaan leptospira secara MAT, paru paru untuk penelitian virus (Haemoraghic with renal syndrom) dan ginjal untuk PCR.